Selasa, 14 Oktober 2025

Tangga Umpan Balik: Kerangka Pemberian Umpan Balik yang Konstruktif dan Berurutan

Sering kali setiap guru kebingungan dalam melaksanakan asesmen formatif yang berkelanjutan untuk melihat perkembangan pembelajaran murid. Akan tetapi, ada strategi umpan balik yang dapat diterapkan oleh guru. Umpan balik (feedback) adalah elemen krusial dalam proses pendidikan yang berfungsi sebagai jembatan antara capaian saat ini dengan tujuan pembelajaran. Pemberian umpan balik yang efektif tidak hanya berfokus pada kesalahan, tetapi juga pada penguatan dan pengembangan potensi peserta didik.

Salah satu model yang sangat direkomendasikan untuk memastikan umpan balik diberikan secara lengkap dan berurutan adalah Tangga Umpan Balik (Ladder of Feedback) yang dipopulerkan oleh Daniel Wilson dan David Perkins. Model ini menyediakan kerangka kerja bertahap yang membantu pendidik memberikan masukan yang konstruktif dan memotivasi, baik secara lisan maupun tertulis, terkait tugas atau interaksi di kelas.

Tangga Umpan Balik terdiri dari lima tingkatan yang harus dilalui secara berurutan, dari bawah ke atas:

1. Klarifikasi (Clarification)

Ini adalah langkah awal yang sangat penting. Pendidik harus memastikan bahwa mereka benar-benar memahami karya atau maksud peserta didik sebelum memberikan penilaian atau saran.

  • Tujuan: Mengajukan pertanyaan klarifikasi untuk memperjelas maksud, proses, atau bagian tertentu dari pekerjaan peserta didik.

  • Aplikasi: "Apa yang kamu maksud dengan istilah ‘efek rumah kaca’ pada paragraf ini?" atau "Bagaimana kamu memilih teknik yang digunakan untuk menyelesaikan masalah matematika ini?"

2. Nilai (Value)

Setelah mendapatkan klarifikasi, pendidik memberikan komentar atas kekuatan yang terlihat dari karya peserta didik. Ini berfungsi untuk membangun rasa percaya diri dan mengakui kerja keras mereka.

  • Tujuan: Memberikan komentar positif atas aspek-aspek yang berhasil, kuat, menarik, atau inovatif.

  • Aplikasi: "Penggunaan data pendukung yang kamu sertakan sangat lengkap dan relevan," atau "Alur cerita yang kamu buat sangat kreatif dan membuat pembaca penasaran."

3. Perhatian (Concern)

Pada tahap ini, pendidik mulai memberikan komentar terhadap hal-hal yang kurang sesuai, kurang lengkap, atau memerlukan perhatian lebih. Namun, ini harus disampaikan dengan fokus pada masalahnya, bukan pada pribadi peserta didik.

  • Tujuan: Memberikan masukan terkait aspek yang belum optimal atau memerlukan perbaikan, menjadikannya sebagai fokus bersama untuk pengembangan.

  • Aplikasi: "Saya perhatikan, beberapa rumus kimia yang kamu tulis masih belum setara," atau "Penyusunan referensi di bagian akhir masih belum mengikuti format yang kita sepakati."

4. Saran (Suggestion)

Setelah mengidentifikasi hal yang perlu diperhatikan, pendidik memberikan saran konkret untuk pengembangan atau perbaikan. Saran harus spesifik dan mengarahkan peserta didik pada langkah selanjutnya.

  • Tujuan: Memberikan saran praktis dan terarah untuk meningkatkan kualitas karya atau pemahaman.

  • Aplikasi: "Coba telaah kembali materi tentang penyetaraan reaksi redoks untuk memperbaiki rumus-rumus tersebut," atau "Untuk perbaikan, kamu bisa menambahkan ilustrasi visual di bagian pendahuluan agar lebih menarik."

5. Apresiasi (Appreciation)

Tahap terakhir ini adalah penutup yang kuat, yaitu memberikan pujian atau pengakuan atas usaha, ketekunan, atau peningkatan yang telah ditunjukkan peserta didik.

  • Tujuan: Memberikan pujian dan motivasi atas upaya dan proses belajar yang telah dilakukan.

  • Aplikasi: "Luar biasa! Kamu menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh dan peningkatan pemahaman yang signifikan sejak tugas sebelumnya," atau "Terima kasih telah bekerja keras. Usahamu ini patut diapresiasi!"

Berikut contoh pemberian umpan balik.
Mata PelajaranSituasi Umpan BalikKlarifikasiNilaiPerhatianSaranApresiasi
MatematikaTugas penyelesaian soal Persamaan Kuadrat."Bisa jelaskan mengapa kamu memilih metode pemfaktoran, bukan rumus ABC, pada soal nomor 3?""Langkah-langkah di soal nomor 1 dan 2 sudah sangat runtut dan mudah diikuti.""Saya melihat ada kekeliruan dalam penentuan tanda positif/negatif saat memasukkan nilai c di soal terakhir.""Coba periksa kembali aturan tanda dalam operasi hitung bilangan bulat untuk memperbaiki kesalahan itu.""Hebat! Ketelitianmu dalam menyalin soal sangat baik, itu menunjukkan kamu sudah fokus pada detail."
Bahasa IndonesiaEsai argumentasi tentang isu lingkungan."Apa sumber utama yang kamu gunakan untuk mendukung argumen tentang dampak plastik sekali pakai?""Pilihan kosakatamu sangat kaya, membuat esai ini enak dibaca.""Terdapat beberapa kalimat yang masih belum efektif dan kurang koheren dengan kalimat sebelumnya.""Perbaiki kalimat tersebut dengan menghubungkannya menggunakan konjungsi yang tepat agar alur idemu lebih padu.""Selamat, Nak! Kamu berhasil membangun argumen yang kuat dan menyampaikan gagasan dengan jelas."
SejarahPresentasi tentang peran tokoh kemerdekaan."Apa alasan kelompokmu hanya memasukkan satu sudut pandang dari pihak penjajah dalam presentasi ini?""Penggunaan media visual dan infografis dalam slide kalian sangat menarik dan informatif.""Informasi mengenai dampak kebijakan ekonomi tokoh tersebut terhadap rakyat di masa itu masih kurang detail.""Tambahkan minimal dua sumber primer lagi yang membahas kebijakan ekonomi tersebut agar analisisnya lebih mendalam.""Kalian telah melakukan riset yang mendalam dan bekerja sama dengan sangat baik. Pertahankan!"
Seni BudayaKarya lukisan dengan teknik aquarel."Mohon jelaskan konsep dari penggunaan warna-warna gelap di bagian latar belakang lukisanmu.""Teknik gradasi warna yang kamu gunakan pada objek utamanya sangat halus dan berhasil menciptakan dimensi.""Beberapa garis luar objek masih terlihat tebal, membuat kesan halus dari teknik aquarelnya sedikit berkurang.""Lain kali, coba gunakan kuas berujung runcing dengan sedikit cat untuk memperhalus garis-garis tepi tersebut.""Kamu punya bakat yang hebat! Kreativitas dan ketekunanmu dalam mencoba teknik baru patut diacungi jempol."

0 komentar:

Posting Komentar